Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh ...
Diar's back.. :D
Sebentar lagi kan tanggal 21 April nih, masih pada inget dong di tanggal itu ada Sejarah apa ? Bukan tanggal putus, bukan tanggal jadian juga. Hahahah
Hari lahir nya Ibu Kartini woyy... Yang masa kecil nya sering ikut lomba-lomba peringatan Hari Kartini mah pasti inget. yang di dandanin segala rupa, terus pawai muterin sekolah. Hahahaha..
Tau banget yaa saya... :D Pernah ngalamin juga soal nya..
Di postingan ini bukannya saya ga mau share perayaan-perayaan Hari Kartini di indonesia. Tapi, kayanya rata-rata udah pada tau Perayaan Hari Kartini di KITA kaya apa..
Jangan Baper okeee ???
~~~~~~~~
Raden Adjeng Kartini lahir
tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah dan meninggal di Rembang, Jawa
Tengah, 17 September 1904 atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini
adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor
kebangkitan perempuan Indonesia. Hari Kartini diresmikan sebagai bagian dari
sejarah bangsa Indonesia setelah Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan
Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang
menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan
hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai
hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.
Perayaan Hari Kartini yang sudah ada sejak
puluhan tahun yang lalu. Berbagai acara dibuat untuk memeriahkan Hari Kartini.
Para wanita, baik siswa, pekerja, ibu rumah tangga, atau pegawai pemerintahan,
biasanya mengenakan kebaya atau pakaian adat pada Hari Kartini. Perbagai
perlombaan juga biasanya diadakan oleh kaum Hawa, seperti lomba masak, lomba
baca surat Kartini, baca puisi, ataupun lomba-lomba lainnya. Semua itu
dilakukan sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan Kartini dalam mengangkat
derajat Kaum Wanita. Contoh beberapa nilai positif didalam kegiatan perayaan
Hari Kartini, pemakaian kebaya atau
pakaian tradisional. Pertama,
mengenalkan atau mengingatkan kita tentang budaya bangsa kita, khususnya dalam
hal berpakaian. Dengan adanya peringatan Hari Kartini, paling tidak terbersit
dalam pikiran mereka bagaimana seharusnya wanita Indonesia berpakaian. Kedua, mengajarkan wanita untuk
bersikap lebih sabar, tidak tergesa-gesa, dan anggun. Jika kita lihat
pakaian-pakaian adat di Indonesia, pakaian bawahan untuk wanita berupa kain .panjang. Di Hari Kartini, menggunakan pakaian adat akan melatih para wanita
untuk berjalan dengan tidak tergesa-gesa, sabar, dan anggun, atau ketika
membonceng motorpun tidak ngangkang. Ketiga, memberi pelajaran agar kita
mempunyai jiwa nasionalisme. Dengan mengenakan kebaya atau pakaian tradisional,
wanita akan merasa bangga dengan bangsanya sendiri. Macam-macam lomba yang dilaksanakan kaum Hawa, seperti lomba masak,
lomba membaca puisi, dan sebagainya. Dengan diadakannya lomba masak, para
wanita seolah mengingatkan (atau diingatkan) kodratnya sebagai wanita. Zaman
sekarang, banyak wanita yang secara terus terang mengaku tidak bisa masak.
Kartini dalam pemikirannya tentang pendidikan untuk kaum Hawa, bukan bermaksud
membawa wanita untuk melupakan kodratnya. Justru ia berpikir agar wanita mampu
menjalankan kodratnya (dalam mendidik anak) dengan lebih baik.
Berikut adalah warga Negara
Indonesia yang menetap ataupun yang bertugas di luar negeri yang merayakan atau
memperingati Hari Kartini bersama warga sekitar dengan caranya masing-masing.
1. Australia
Masyarakat
dan Pelajar Indonesia yang tinggal Melbourne turut pula merayakan Hari Kartini
pada tahun ini. Bertempat di Queen Victoria Market, salah satu tempat yang
selalu ramai di kunjungi turis mancanegara yang terletak di pusat kota
Melbourne. Acara yang di selenggarakan
pada hari Minggu, 28 April 2013 ini diberi nama Garuda Indonesia Street
Festival 2013, juga atas dukungan Garuda Indonesia dan Konsulat Jenderal RI
Melbourne.
Acara
ini juga semacam pengobat rasa rindu akan tanah air dengan suguhan tarian
budaya serta penampilan grup musik dari para pelajar yang tergabung dalam
Persatuan Pelajar Indonesia Australia / PPIA dan juga banyaknya stall makanan
dengan rasa asli Indonesia.
Acara
yang di mulai pada pukul 10 pagi waktu setempat sampai pukul 4 sore ini tidak
hanya dikunjungi oleh masyarakat Indonesia saja tetapi juga masyarakat lokal
kota Melbourne dan para turis yang mengunjungi Queen Victoria Market di kota
Melbourne.
Selain ikut memperingati Hari
Kartini, ada 3 pelajar mahasiswa asal Australia yang secara bangga menyatakan
kekagumannya terhadap sosok Radeng Ajeng Kartini dan terinspirasi. Yang pertama adalah, Iona
Main, Canberra.
Menurut Iona, hampir seluruh
wanita Indonesia setidaknya memiliki bawaan yang sama dengan Kartini. Iona
melihat Kartini sebagai wanita yang luar biasa dan telah memberikan inspirasi
dan aspirasi yang masih tumbuh di hati banyak warga Indonesia, khususnya wanita
muda.
"Meski masih banyak yang
harus diperbaiki dalam hal kesetaraan gender di Indonesia, tapi saya rasa
Kartini telah disambut oleh banyak para wanita Indonesia untuk mendapat pendidikan
yang tinggi, termasuk juga di bidang politik dan semakin banyak wanita
berkecimpung di dunia bisnis," ujar Iona yang pernah belajar di Indonesia
lewat program ACICIS.
"Mungkin para wanita di
Indonesia bekerja keras dan termotivasi karena dirinya sendiri, tetapi Hari
Kartini adalah sebuah peringatan bahwa suara satu wanita yang berani bisa
mengubah banyak generasi setelahnya," kata Iona yang kini bekerja pada
Kantor Perdana Menteri dan Kabinet Australia di Canberra.
Berikutnya adalah Charlotte Corbyn, Australia Barat.
Charlotte, mahasiswi hukum,
politik, dan ilmu internasional dari Murdoch University mengaku mendapat
inspirasi dari sejumlah wanita Indonesia, termasuk Kartini.
Menurutnya, masih banyak wanita
di Australia, Indonesia, dan belahan dunia lainnya, yang masih berjuang untuk
mendapatkan hak-hak mereka dalam pekerjaan, pendidikan, dan terbebas dari
kekerasan.
"Saat berada di Indonesia,
saya sangat terinspirasi dengan kelompok wanita pekerja di industri garmen.
Mereka tidak hanya membentuk serikat wanita, tetapi bahkan sejumlah posisi
pemimpinnya adalah wanita. Mereka juga memiliki menjalankan stasiun radio khusus
wanita, bernama 'Marsinah FM'," kata Charlotte yang pernah belajar di
Universitas Parahyangan, Bandung selama empat bulan.
"Seperti halnya Kartini,
mereka pun memperjuangkan agar hak-haknya disetarakan di dunia ini, untuk bisa
berpartisipasi sepenuhnya dalam kehidupan masyarakat," tambah alumni
program ACICIS di tahun 2014.
Dan yang terakhir adalah Bridget
Harilaou, Sydney.
Bridget
(kanan) saat menggunakan kostum Srikandi.
Bridget mengaku telah banyak
dipengaruhi budaya Indonesia, karena ibunya berasal dari Jakarta. Mahasiswi
University of Sydney yang sedang berada di Yogyakarta untuk belajar bahasa dan
budaya Indonesia bersama ACICIS ini merasa cerita dan tulisan Kartini sudah
dikenal di dunia internasional, termasuk bagi warga Australia yang tertarik
dengan Indonesia.
Bridget tidak terlalu sreg dengan
beberapa pemikiran Kartini yang menyatakan kehidupan di Belanda yang lebih
mencerahkan bagi wanita.
"Tetapi kita harus pahami
bahwa Kartini terperangkap antara Belanda, yang menyebabkan penjajahan dan
rasisme saat itu, dengan kaum pribumi yang menuntut kesetaraan gender,"
jelas Bridget.
Bridget menilai meski Kartini
mengapresiasi feminisme Belanda, tetapi tidak mengubah pendiriannya yang anti penjajahan
dan tetap berharap pada kemerdekaan Jawa.
"Perjuangan Kartini masih
terlihat hingga saat ini, namun citranya dan Hari Kartini dipandang oleh banyak
feminis Indonesia sebagai sesuatu yang ironis dan kerap dianggap miring,"
ujar Bridget.
"Orde Baru mengubah sosok
Kartini sebagai istri yang tradisional dan setia melayani keluarga, dengan
memakai kebayanya," tambahnya.
2. Lebanon
Wanita
TNI yang tergabung dalam Satgas Indobatt (Indonesian Battalyon) Kontingen
Garuda XXIII-G/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon), secara
sederhana menggelar acara syukuran perayaan Hari Kartini di Mako Indobatt UN
Posn 7-1, Adshid al-Qusayr, Lebanon Selatan, Minggu (21/4). Turut hadir dalam
acara tersebut, perwakilan Prajurit Militer Wanita dari Battalion Nepal dan
Malaysia serta warga masyarakat sekitar.
Mengawali
acara syukuran tersebut, Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Lucky Avianto
menyampaikan, bahwa walaupun di daerah penugasan sekalipun dirinya tetap
menghormati keberadaan para wanita khususnya mereka para Wanita TNI yang
tergabung dalam Misi Perdamaian di Lebanon ini. "Banyak sekali peran yang
diberikan oleh para Wanita TNI dalam misi ini", ujarnya.
Melalui
perayaan Hari Kartini, Komandan Satgas Indobatt berharap para Wanita TNI yang
sedang melaksanakan misi perdamaian PBB di Lebanon dapat menambah semangat baru
serta memberikan makna tersendiri dalam penugasannya.
Sementara
itu, Mayor Laut (KH/W) Riana selaku Perwira Kordinator Wanita TNI Indobatt
mengatakan, bahwa dirinya sangat berterima kasih karena acara ini dapat
terselenggara, walaupun dalam segala keterbatasan di medan penugasan namun
tidak sedikit pun mengurangi nilai dan semangat para Wanita TNI yang berada di
Lebanon.
Acara
syukuran perayaan Hari Kartini di Lebanon, ditutup dengan pembacaan doa yang
dipimpin Pabintal Indobatt Mayor Laut (KH) H. Sri Depranoto, S.Ag, dan diakhiri
dengan pemotongan tumpeng oleh Komandan Satgas Indobatt, serta dihibur oleh
spontanitas Parodi yang di dalangi oleh Letda Tek Nyoto Santoso.
3. Belanda
Dubes
Retno L.P. Marsudi bersama dengan Walikota Best, Anton van Aert menghadiri
kegiatan Festival Budaya Indonesia (Indonesisch Cultureel Festival) di Kota
Best (21/04). Festival tersebut diawali dengan presentasi tentang sejarah R.A.
Kartini dan dilanjutkan dengan
penampilan Gamelan Bali Gebyar Sekarsari - Banjar Suka Duka, Marabunta Band,
Angklung Friso Wieringa, Angklung Adi Soerja dan Angklung Eindhoven.
Disamping
itu juga digelar, peragaan busana Batik oleh Sabine Bolk, Tarian Jawa Gambir
Anom dan Tari Merak dari Sekar langen
Budaya Setyawati.
Dalam
kesempatan tersebut Dubes RI Retno L.P.
Marsudi dan Walikota Best, Anton van
Aert bersama-sama para pengunjung ikut menarikan tarian poco-poco yang diiringi
oleh Marabunta Band.
Kegiatan
festival yang merupakan kolorasi antara KBRI Den Haag dengan Yayasan Hibiscus,
dibawah pimpinan Ine Waworuntu tersebut berlangsung pada tanggal 21 April 2013
dan dihadiri lebih dari 300 pengunjung dari wilayah Eindhoven dan sekitarnya.
4. Swiss
Verein
Indonesia Swiss atau Lembaga Persahabatan Indonesia Swiss mengelar hari Kartini
pada hari Minggu (22/4) di Hombrechtikon, sebuah kota kecil yang berada di
Kanton Zurich. Menurut panitia penyelenggara Hari Kartini di swiss ini digelar
untuk mengenang jasa-jasa R.A Kartini
dalam memperjuangkan hak-hak kaum perempuan Indonesia sekaligus sebagai
upaya untuk memperlihatkan kepada masyarakat Swiss tentang kemajuan yang
didapat kaum wanita Indonesia dalam kehidupan modern bangsa Indonesia tanpa
menunggalkan tugas utama didalam keluarga terrutama sebagai pendidik anak-anak
sebagai generasi penerus.
Dalam
kata sambutannya Ibu Oktavia Maludin, Fungsi Pensosbud, yang mewakili Duta
Besar R.I. mengatakan: "kegiatan seperti ini merupakan kesempatan emas
untuk memperkenalkan sejarah bangsa Indonesia dan berfungsi sebagai jembatan
budaya antar bangsa, agar masyarakat Swiss lebih mengenal lebih dekat lagi
tentang budaya bangsa Indonesia.
Acara
dimulai dengan memperlihatkan slide tentang kehidupan sehari-hari RA Kartini
mulai dari masa kecil sampai wafatnya pahlawan wanita Indonesia itu. Sedangkan
puncak peringatan Hari Kartini kali ini
adalah acara pemilihan ratu kebaya untuk beberapa kelompok peserta yaitu
kelompok anak-anak sampai dengan kelompok ibu-ibu. Tujuan dari pemilihan ratu
kebaya ini adalah juga untuk mengingatkan bahwa wanita Indonesia mempunyai
pakaian nasional yang dapat dibanggakan dimata dunia sekaligus bukan sebagai
penghalang dalam ikut aktif dalam kegiatan profesional sehari-hari.
5. Malaysia
Ekspedisi
Women Across Borneo akhirnya berakhir. Tepat di Hari Kartini, para srikandi
Indonesia berkebaya di puncak Gunung Kinabalu, Malaysia. Perempuan Indonesia
patut bangga!
Ini
adalah etape pamungkas yang menutup ekspedisi Women Across Borneo,
diselenggarakan oleh perusahaan wisata adventure yakni Caldera. Setelah
bersepeda 460 Km dari Pontianak hingga Kuching dan caving di beberapa gua di
Mulu National Park, para srikandi Indonesia pun hiking hingga puncak Gunung
Kinabalu di Negara Bagian Sabah, Malaysia.
Gunung
Kinabalu memiliki puncak dengan ketinggian 4095 mdpl.
6. Yunani
KBRI
Athena bersama masyarakat Indonesia di Yunani memperingati Hari Kartini hari
Minggu (21/04) di taman Olympia, situs peninggalan arena Olympiade Kuno di
Yunani. Sejumlah 320 WNI yang bermukim di Athena dan sekitarnya dengan antusias
mengikuti kegiatan ini sekaligus berwisata purbakala di Olympia.
Upacara
peringatan Hari Kartini, dipimpin oleh Duta Besar Indonesia untuk Yunani, Benny
Bahanadewa, dimulai dengan menyanyikan
lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu Ibu Kartini, kemudian diiukti pembacaan
sajak dan perlombaan berkebaya serasi.
Kegiatan upacara ditutup dengan pembagian hadiah para pemenang lomba
berbusana kebaya serasi.
Para
peserta kemudian melaksanakan kunjungan wisata ke museum dan situs peninggalan
penyelenggaraan Olympiade yang dimulai pada tahun 600 sebelum masehi (SM).
Olympiade modern dilaksanakan pertama di Athena tahun 1896.
7. Taiwan
Peringatan
Hari Kartini di Negara Taiwan yang didukung oleh Asosiasi Tenaga Kerja
Indonesia (ATKI), Ikatan Keluarga Chang Hua (IKC), Univesritas Terbuka (UT) dan
Tagalog.
Peringatan
yang dimeriahkan band anak-anak TKI itu juga dihadiri perwakilan Kantor Dagang
Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipe. Herox Ngawi, salah satu perkumpulan TKI asal
Bumi Orek-Orek Ngawi di Taiwan nggak mau diam. Mereka menampilkan parade dan
tembang parikan (tembang plesetan jawa, red) dengan Band Java Mania melalui
Sukarno selaku vokalis. TKI asal Pangkur Ngawi ini begitu luwes menembangkan
parikan jawa. Selain itu, peringatan juga dimeriahkan ajang Fashion Show dengan
tema Pakaian Adat Jawa.
8. Singapura
Minggu,
22 April 2012, Buruh Migran Indonesia
(BMI) Singapura yang tergabung dalam Humanitarian Organisation for Migration
Economics (HOME) KARTINI, organisasi yang menjadi bagian dari HOME Singapura
mengadakan perayaan Hari Kartini dengan tema World Kartini Day, Tut Wuri
Handayani. Kegiatan yang digelar di Singapore General Hospital di Health
Promotion Board, Outram Park Stasiun tersebut berlangsung dengan meriah.
Acara
dihadiri sekitar 200 peserta dari berbagai negara, Filipina, Myanmar, Bangladesh,
Singapura, serta beberapa majikan warga negara asing di Singapura. Para BMI
yang hadir tampil anggun dengan kebaya tridisional maupun modern, beberapa
diantaranya lengkap dengan sanggul.
“Wanita
Indonesia di era modern harus berperan aktif, berpikiran maju dengan tidak
melupakan kodratnya sebagai wanita. Meskipun berada di luar negeri, kita harus
bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk kegiatan positif, untuk meningkatkan
kualitas diri sendiri, bangsa, dan negara. Banyak hal yang bisa dipelajari saat
di Singapura, seperti mengikuti kursus-kursus atau menjadi relawan”. tutur Enik
Juistiowati, Kepala Sanggar Kegiatan Belajar Unit Pelaksana Teknis Daerah(SKP
UPTD) Diknas Pemkot Batam yang hadir
sebagai tamu kehormatan.
9. Mesir
Setelah
pergantian pengurus, Wihdah "Baru" (2013/2014) yang dinahkodai oleh
Tsaqofina Hanifah (mahasiswi tingkat tiga Fak. Syariah Islamiyah) memulai
kegiatan dengan mengadakan acara WIW (Wihdah Inspiring Woman) sekaligus dalam
rangka memperingati Hari Kartini.
Acara
yang diadakan pada tanggal 15/4 2013 di Griya Jawa Tengah tersebut dihadiri
oleh 61 anggota Wihdah yang merupakan utusan dari berbagai macam organisasi
keputrian di bawah Wihdah.
Kegiatan
tersebut terdiri dari sarasehan bertemakan "Memahami Psikologi Wanita dari
Fase ke Fase" oleh Ibu Sri Dewi Nur Atiqoh, MA selanjutnya dengan tema
"Pengaruh Kartini terhadap Indonesia" oleh Usth. Silvani Yuzarni Lc.
Dipl. Selain itu terdapat beberapa perlombaan seperti Lomba cipta puisi,
merangkai bunga dan kreasi menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini.
10. Nigeria
Segenap
keluarga besar masyarakat Indonesia di Abuja menyelenggarakan Kartini Day
Celebration 2012, bertempat di BNL Life Camp, Abuja, Nigeria, pada tanggal 21
April 2012.
Kegiatan
ini sepenuhnya inisiatif masyarakat Indonesia di Abuja yang ingin menampilkan
suasana yang berbeda, dalam mengenang jasa-jasa Ibu Kartini dalam
memperjuangkan hak-hak kaum perempuan di Indonesia. Serta mempromosikan budaya,
seni, dan kuliner asli Indonesia kepada masyarakat luas di Nigeria.
Dalam
mewujudkan kegiatan tersebut, komunitas masyarakat perempuan Indonesia yang
diketuai oleh Ibu Rosa Ilic--salah satu WNI yang telah berdomisili lebih dari
30 tahun di Nigeria--, bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan dan keluarga
besar KBRI Abuja, menggagas penyelenggaran Hari Kartini Tahun 2012 dalam bentuk
pertunjukan live band dan kesenian Indonesia, tarian dan angklung serta kuliner
dan wisata Indonesia.
Kesimpulan serta garis besar dari Bagaimana Cara memaknai Hari Kartini adalah seyogyanya kita sebagai kaum wanita bisa merefleksikan diri menjadi seorang perempuan yang memiliki nurani untuk terus berkarya dan bereksistensi hingga ke masa depan.
Dan beberapa aplikasi semangat
serta perjuangan yang telah dilakukan Kartini semasa hidupnya yang bisa kita
contoh saat ini, diantaranya :
1. Berjiwa Religius
Kartini dengan kekritisannya bisa
mendongkrak kemajuan beragama yang kala itu diwarnai dengan semangat
puritanisme jawa dan kemampuan penjajah menciptakan dan menggunakan
‘ketakutan-ketakutan’ beberapa kyai untuk mengungkap fakta beragama agar
terlihat sakral dan tabu untuk dipelajari lebih dalam lagi.
Dengan hal tersebut, kaum
mahasiswa saat ini sebaiknya memiliki keinginan kuat untuk kembali pada semangat religius yang mantap,
belajar dan terus menggali lagi ilmu agama yang mereka yakini, sehingga
diharapkan pelajar sekarang bisa menjadi pelajar yang berpikiran luas, namun
tetap memiliki jiwa religius.
2. Semangat Pembelajar
Kartini memberikan semangat
pembelajar yang luar biasa hebatnya bagi kita. Semangat untuk mencari ilmu,
mencermati dan bertanya kepada semua orang tentang apa yang belum beliau
ketahui patutlah kita contoh. Peringatan-peringatan hari Kartini harusnya
berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang bermutu dan mendorong semangat para
pelajar untuk tidak putus asa dalam mencari ilmu.
3. Kepekaan Sosial Terhadap Sesama
Kartini bisa memberikan inspirasi
bagi semua rakyat Indonesia untuk
memiliki kepekaan sosial terhadap persoalan-persoalan yang ada
disekitarnya. Pemikiran Kartini untuk
menyuntikkan semangat melawan penjajah dari sudut pandang pendidikan dan
perubahan sosial memiliki efek jangka panjang.
Saatnya kaum pembelajar berjalan
disekitar masyarakatnya untuk mengamati
dan berbuat lebih banyak bagi lingkungan
dan sesamanya serta membangkitkan nuansa semangat Kartini yang dulu pernah
dirasakan.
4. Memiliki Moral Yang Baik
Nah, udah dibaca kan ? Dibaca sekilas aja udah bersyukur saya mah..
oh iya mau makasih nih sama beberapa sumber-sumber ini :
http://psg.uii.ac.id/index.php/RADIO/MEMAKNAI-KEMBALI-HARI-KARTINI.html
http://www.kompasiana.com/riswan/perayaan-hari-kartini-lebay-masa-sih_5529637e6ea834b7088b4574
http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2015-04-22/sosok-kartini-di-mata-perempuan-australia/1439770
http://www.andi.my.id/2014/04/inilah-hari-kartini-di-belahan-dunia.html
http://nasional.rimanews.com/peristiwa/read/20130422/99795/Menanggapi-Pro-Kontra-Pandangan-Peringatan-Hari-Kartini-Jangan-Mau-Diadu-Domba-Dengan-Bangsa-Sendiri-Hormati-Dan-Teladani-Semua-Pahlawan
http://stba-pertiwi.ac.id/berita/112-the-meaning-of-kartini-s-emansipation-to-day.html
Tanpa sumber-sumber diatas, apa jadi nya aku..
#Drama. wkwkwk
Sekian dulu yaaaa, besok kayanya sih gue bakal posting tugas lagi.. wkwkwk..
ditunggu aja lah. (kaya ada yg bakal nungguin lau aja. )
SEKIAN. Terimakasihhhhhhh
Komentar
Posting Komentar